Peristiwa bersejarah yang kelam dan tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh bangsa Indonesia, pemberontakan kaum komunis yang diperingati setiap tanggal 30 September atau yang lebih dikenal dengan nama Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Gerakan yang bertujuan mengubah Ideologi negara dengan menggeser posisi Pancasila dan menggantinya sebagai Komunis itu telah menelan banyaknya korban jiwa. Tercatat, sebanyak 7 jenderal menjadi korban kekejaman PKI pada masa itu. Belum lagi para pemuka agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat lainnya yang ikut terbunuh. Pada abad 20, awal mula paham komunis itu masuk ke Indonesia. Menyusup melalui ormas dan partai, hingga pada akhirnya membentuk Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924 yang pada awalnya bernama Perserikatan Komunis di Hindia (PKH).
Pada tahun 1927, pemerintah Hindia Belanda melarang adanya PKI yang memicu adanya pelaksanaan gerakan bawah tanah demi membangun kekuatan secara diam-diam hingga bangkit kembali setelah kemerdekaan. Pada tahun 1948, Musso memimpin pelaksaan pemberontakan PKI dengan mendeklarasikan Republik Soviet Indonesia yang berhasil diredam oleh TNI. Hingga di bawah pimpinan D.N Aidit, PKI secara resmi menjadi Partai Nasionalis yang berkembang menjadi partai komunis terbesar setelah Rusia dan Cina. PKI kala itu, hendak membentuk Angkatan Kelima dengan mempersenjatai rakyat meski pada akhirnya mendapatkan pertentangan dari TNI AD. Hingga terbitlah pada puncaknya, 30 September tahun 1965, terjadi penculikan terhadap 7 jenderal yang dilakukan oleh PKI. Sebagai target utama, A.H Nasution berhasil melarikan diri dengan melompati dinding batas Kedubes Irak.
Pada tanggal 1 Oktober, Soeharto yang mendapatkan kabar bergegas mengambil alih komando untuk menghentikan kudeta. Mengutus pasukan untuk menguasai kembali gedung RRI Pusat dan basis PKI di sekitar Halim Perdana Kusuma. Pada tanggal 3 Oktober 1965, berhasil ditemukan sebuah sumur yang menjadi pembuangan mayat para jendral yang dikenal dengan Sumur Lubang Buaya. Hingga pada tanggal 4 Oktober, sejarah singkat G30S/PKI berlanjut dengan diteruskannya penggalian sumur lubang buaya, berhasil mengangkat jasad para korban dan pada tanggal 5 Oktober 1965 akhirnya di makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Peristiwa G30S/PKI, sejarah yang sangat penting bagi seluruh bangsa Indonesia demi mengenang para pahlawan yang telah gugur. Sebagai bentuk peringatan kekejaman G30S/PKI, peristiwa ini telah diabadikan di Monumen Pancasila Sakti dan akan selalu diperigati setiap tanggal 30 September.
30 September, 2022.
Balai Kota Jakarta