Dilansir dari metro.sindonews.com, ratusan warga DKI Jakarta terlihat mengantre di Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024). Para warga tersebut tengah mengantre lantaran mengalami diputusnya manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Beberapa warga mengurus pembaruan data sebagai penerima KJP dan KJMU. Polemik terkait kebijakan baru pembaruan data penerima KJMU dan KJP. Beberapa siswa juga menyesalkan prosesnya. Pemerintah DKI Jakarta melakukan pencocokan data yang berdampak pada penghapusan KJMU sebagai penerima manfaat.
“Kita akan lihat datanya, kita padankan, kita survei kembali. Kalau memang terbukti dia seharusnya tidak mendapatkan KJMU karena sebenarnya ia mampu, maka anggarannya bisa kita berikan kepada masyarakat yang tidak mampu, sehingga bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” jelas Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Selain polemik KJMU pembahsan selanjutnya mengenai Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan bocoran terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP) jika Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota. Menurutnya, KTP akan berubah.
"Ya sudah pasti ya, mungkin akan berganti KTP (Kartu Tanda Penduduk)," kata Heru Budi dalam Program One on One Sindonews TV dikutip, Senin (25/3/2024).
Heru Budi menuturkan saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta bersama Dinas Kependudukan sedang mempersiapkan segala sesuatunya jika Jakarta tak lagi menyandang Ibu Kota.
(Sumber: metro.sindonews.com)