Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat, besaran inflasi Jakarta pada medio Agustus 2024 sebesar 1,98 persen atau lebih rendah 2,12 persen dibanding inflasi nasional secara year on year (y-on-y).
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanuddin mengatakan, besaran inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,51 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen.
Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,00 persen; kelompok kesehatan 1,11 persen; kelompok transportasi 1,51 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,24 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,66 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,44 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,23 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,36 persen.
"Sedangkan inflasi month to month (m-to-m) Agustus 2024 sebesar 0,04 persen," katanya, Senin (2/9).
Dilanjutkan Nurul, dari sejumlah komoditas penyumbang inflasi m-to-m Agustus 2024, pihaknya mencatat sebanyak 5 komoditas utama dengan besaran tertinggi, yakni komoditas bensin 0,05 persen, tarif sekolah dasar 0,05 persen, emas perhiasan 0,02 persen, cabe rawit 0,02 persen dan bubuk kopi 0,01 persen.
Sedangkan lima komoditas yang mencatatkan angka deflasi yang turut andil menjaga inflasi m-to-m Agustus 2024 terkendali, antara lain komoditas angkutan udara -0,04 persen, bawang merah -0,03 persen, cabai merah -0,02 persen, tomat -0,02 persen dan telur ayam ras -0,01 persen.
Menurut Nurul, tingkat inflasi DKI Jakarta Agustus secara m-to-m, sebesar 0,04 persen lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 0,01 persen. Namun, data inflasi DKI Jakarta Agustus 2024 secara y-to-y sebesar 1,98 persen tercatat lebih baik dari tahun 2023 lalu sebesar 2,93 persen.
Dari sejumlah komoditas, jelas Nurul, pihaknya mencatat tiga besar komoditas penyumbang inflasi y-to-y DKI Jakarta pada Agustus 2024, yakni, emas perhiasan sebesar 0,32 persen, beras sebesar 0,23 persen dan bensin 0,11 persen. Sementara tiga komoditas yang turut andil penyumbang deflasi pada angka inflasi y-to-y DKI Jakarta Agustus 2024, yakni telur ayam ras -0,04 persen, sabun air/cuci piring -0,02 persen dan cabai merah -0,02 persen.
"Ketahanan pangan cukup berhasil menjaga stabilitas inflasi. Terbukti sejumlah komoditas seperti cabai merah dan telur ayam ras mencatatkan deflasi," tandasnya.