Lima orang pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta masa jabatan 2024-2029 telah menjalankan proses sumpah janji jabatan, Jumat (4/10) kemarin.
Selain akan menuntaskan alat kelengkapan dewan (AKD) dalam waktu dekat, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mengaku unsur pimpinan baru akan fokus menuntaskan berbagai persoalan Jakarta.
"Fokus saya adalah untuk menyelesaikan permasalahan mendasar Jakarta. Yang pertama kemacetan, banjir, pengangguran, masalah layanan pendidikan dan layanan kesehatan," katanya.
Menurut Khoirudin untuk menuntaskan berbagai persolan laten Jakarta itu tidak bisa dalam waktu segera. Diakuinya, penuntasan persoalan Jakarta membutuhkan waktu untuk berproses, dukungan serta kolaborasi semua pihak.
Kemudian, Ia juga mengaku bakal segera mengejar proses penyusnan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang tengah berlangsung. Sehingga nantinya penganggaran diupayakan bisa melalui proses ABPD murni bukan perubahan.
"APBD Murni terakhir, paling telat, tanggal 30 November. Kita akan selesaikan di pertengahan November," ujarnya.
Khoirudin menjelaskan, dalam APBD 2025 ini pihaknya akan memprioritaskan isu-isu terkait pendidikan, banjir dan kemacetan. Mengenai isu pendidikan, Ia mengaku banyak mendapat laporan warga tidak terfasilitasi oleh sistem zonasi karena keterbatasan sekolah negeri.
Untuk mengatasi persoalan itu, Khoirudin mengaku pihaknya telah melakukan kajian dan melakukan pembahasan bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Ke depan, layanan bagi warga Jakarta akan disamakan bagi mereka yang menempuh pendidikan sekolah negeri maupun swasta.
"Anggaran 2025 ini sudah kita anggarkan untuk sekolah gratis. Mengenai KJP kita masih kaji, yang jelas kita upayakan yang terbaik bagi warga Jakarta," tandasnya.
Sumber : beritajakarta.id (Foto_Andri Widiyanto)