Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD) Jenderal Soeharto, Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati pada 1966. Dalam surat keputusan, memerintahkan seluruh pasukan AD, pasukan angkatan lain, serta masyarakat harus turut memperingati Kesaktian Pancasila dan diharapkan dapat menjadi pengingat akan perjuangan seluruh rakyat Indonesia saat berusaha menumpaskan dan menggagalkan pengkhianatan G30S/PKI yang akan menghancurkan pancasila.

Berikut nama-nama Jenderal yang telah gugur di peristiwa G30S/PKI:

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
2. Letnan Jenderal (Anumerta) Raden Soeprapto
3. Letnan Jenderal (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
4. Letnan Jenderal (Anumerta) Siswondo Parman
5. Mayor Jenderal (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan
6. Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswodiharjo
7. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean.

Para sosok yang gugur kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dan memperoleh kenaikan pangkat serta pangkat anumerta. Anumerta sendiri merupakan penghargaan kepada angkatan bersenjata atau pegawai negeri sipil yang gugur dalam menjalankan tugas.

Tanggal 1 Oktober adalah momentum kepada ketika untuk mengenang bagaimana perjuangan dan usaha untuk membela tanah air. Banyak sekali pertumpahan darah yang terjadi dan dengan peristiwa tersebut, diharapkan mampu menciptakan semangat seluruh bangsa Indonesia dalam membela dan mempertahankan Indonesia dengan berlandaskan Pancasila.

1 Oktober 2022

Balai Kota Jakarta.